Beberapa drone yang diduga milik Korea Utara menyusup masuk wilayah angkasa Korea Selatan pada hari Senin (26/12), kata militer Korea Selatan, yang menanggapinya dengan jet-jet tempur dan helikopter serang.
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan dan berupaya menembak jatuh sedikitnya satu drone itu, dan menggambarkan situasi itu terus berlangsung enam setengah jam setelah dimulai.
Drone pertama melintasi garis demarkasi militer, DML, di daerah perbatasan di Provinsi Gyeonggi pada pukul 10.25 pagi dan disusul dengan beberapa lainnya, menurut para pejabat militer Korea Selatan. Jumlah pasti drone itu tidak jelas tetapi di bawah 10, kata para pejabat.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan mereka tidak tahu apakah drone tersebut bersenjata. Tetapi mereka mengatakan bahwa drone itu berukuran kecil dan tampak mirip dengan pesawat tak berawak yang dibuat secara kasar oleh Korea Utara dan ditemukan di daerah perbatasan Korea Selatan pada tahun 2014.
Militer Korea Selatan mengerahkan jet-jet tempur dan helikopter serang untuk menanggapi penyusupan pada hari Senin. Salah satu pesawat Korea Selatan yang terlibat dalam aksi tanggapan itu, pesawat serang ringan KA-1, jatuh di sebelah timur Seoul, meskipun para pejabat belum menjelaskan penyebabnya. Tidak ada pilot yang terluka, kata para pejabat.
Militer Korea Selatan mengatakan pada awalnya mereka tidak berusaha menembak jatuh drone tersebut karena khawatir itu akan membahayakan warga sipil.
Drone yang diduga milik Korea Utara itu terlihat di beberapa daerah perbatasan di bagian timur laut Korea Selatan, termasuk di Pulau Ganghwa, Gimpo dan Paju, kata para pejabat. Salah satu drone itu sempat terbang sebentar di atas ibu kota Korea Selatan, Seoul, menurut kantor berita News 1.
Menurut media lokal, keberangkatan pesawat dihentikan sementara di bandara utama Korea Selatan, Incheon, dan di Bandara Gimpo yang lebih kecil. Kedua bandara itu dekat dengan daerah yang dilaporkan disusupi drone Korea Utara.
Drone Korea Utara telah beberapa kali melintas masuk Korea Selatan, meskipun ini adalah serangan pertama dalam kurun lima tahun lebih, kata media lokal.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan drone yang digunakan dalam serangan terdahulu diperlengkapi dengan kamera dan tampaknya dimaksudkan untuk menjalankan misi pengintaian.
Korea Utara belum mengomentari serangan terbaru ini. Tetapi pada masa lalu, Korea Utara membantah mengirim drone ke Korea Selatan. [uh/ab]
Sumber: www.voaindonesia.com